Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginstruksikan jajaran menteri Kabinet Kerja memfokuskan pembangunan dari pinggir Indonesia. Kepala Negara mengatakan, pembangunan di negeri ini harus mencerminkan Indonesia sentris, bukan Jawa sentris.
"Saya sampaikan kepada seluruh menteri bahwa pembangunan harus dimulai dari pinggir menuju ke tengah, bukan Jawa sentris lagi. Harus Indonesia sentris," kata Presiden Jokowi pada peresmian Bandar Udara (Bandara) Remele di Kabupaten Bener Meriah, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, Rabu (2/3).
Hadir pada acara itu, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimoeljono, dan Gubernur Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam Zaini Abdullah.
Presiden Jokowi mengatakan, titik-titik wilayah yang masih terisolasi harus terhubungkan satu sama lain mengingat yang mempersatukan Indonesia dari Sabang sampai Merauke adalah konektivitas. "Ini yang namanya konektivitas. Sehingga hubungannya bukan masalah transportasi, tetapi hubungan antara saudara bersaudara yang semakin dekat. Tetapi juga dari sisi fungsi ekonomi, adanya bandara akan mempercepat pembangunan," katanya.
Dia mencontohkan, apabila terhubung antarprovinsi, antarkabupaten, dan antarkota di seluruh Indonesia, maka dari Rembele bisa langsung terbang ke Wamena, dari Rembele ke Timika, dan Aceh ke Raja Ampat, Papua. "Itulah yang akan mempersatukan kita," katanya.
Disebutkan, pada masa lalu, dari Bener Meriah ke Banda Aceh ditempuh selama delapan jam berkendaraan. Demikian juga diperlukan waktu 11-12 jam untuk perjalanan dari Bener Meriah ke Medan, Sumatera Utara. "Tapi sekarang, dengan adanya bandara ini hanya diperlukan waktu 45 menit. Artinya, ada kecepatan yang amat sangat dalam rangka mobilitas manusia, mobilitas masyarakat," katanya.
0 Response to "Jokowi Wujudkan Pembangunan Indonesia Sentris, Bukan Jawa Sentris"
Post a Comment