Jakarta - Direktur Polcomm Institute Heri Budianto menilai tren pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 hampir serupa dengan tren pada pemilihan 2012.
"Saya lihat peta politik 2012, Foke (Fauzi Bowo) merajai survei. Hampir mirip dengan saat ini," kata Heri dalam diskusi 'Pertarungan Pilkada DKI Jakarta' di Jakarta Pusat, Minggu, 13 Maret 2016.
Heri mengatakan apabila mengacu pada pemilihan gubernur 2012, tren survei Fauzi Bowo saat itu tinggi, hal serupa juga dialami Ahok saat ini. "Tapi yang menang di 2012 adalah Jokowi-Ahok (Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama) yang mengedepankan blusukan," katanya.
Menurut Heri, tidak jauh beda kalau sosok yang menang dalam pemilihan gubernur 2017 adalah yang tidak kontroversial, merakyat, dan bisa mengambil hati rakyat seperti Presiden Jokowi. Sementara, Ahok memiliki gaya komunikasi yang kontroversial. "Kalau tidak segera mengubah gaya itu, akan berat apalagi jadi calon independen," ujarnya.
Heri berujar, apabila Ahok memiliki komunikasi pemasaran yang jitu, seharusnya dia bisa memanfaatkan situasi pencarian sampah kulit kabel di gorong-gorong Jalan Medan Merdeka Selatan beberapa waktu lalu. Selain itu, dalam sejarah pemilihan Gubernur DKI Jakarta juga belum ada satu pun calon gubernur yang menang melalui jalur independen.
Terkait dengan isu deparpolisasi, Heri berharap agar hal itu bukanlah sebagai strategi Ahok memenangkan pemilihan. "Publik Jakarta cerdas. Pakailah gaya Pak Jokowi. Karena beliau santun, turun ke bawah, menaikkan popularitas betul-betul turun ke masyarakat dan tidak membuat permusuhan," tuturnya.
[tempo.co]
0 Response to "Kalau Mau Menang, Ahok Disarankan Tiru Gaya Jokowi "
Post a Comment