RelawanJokowi.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak untuk PM Australia, Malcolm Turnbull agar bisa membawa para investor peternakan sapi Australia untuk dapat berinvestasi di Indonesia. Minggu depan rencananya bakal ada ratusan delegasi bisnis Australia yang akan datang ke Indonesia.
Indonesia mempunyai Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB) yang dijadikan kawan cukup potensial untuk peternakan sapi karena mempunyai kemiripan iklim dengan kawasan seperti Northern Territory yang menjadi daerah penghasil sapi di Australia.
"Indonesia membuka diri untuk investor-investor dari Australia dan juga di bidang pembiakan (breeding) sapi. Kami tadi juga mengundag agar PM bisa mendorong investasi pembiakan sapi di NTT dan NTB," kata Jokowi di Istana Negara saat konferensi pers bersama, Kamis (12/11/2015).
Keberanian Joko Widodo mengajak Investor
Jokowi juga menyatakan kalau selain potensi dari investasi peternakan dan infrastruktur, Indonesia juga memiliki potensi untuk dapat berkembang dengan investasi sektor ekonomi digital. Potensi yang dicapai adalah mencapai US$ 13 miliar pada tahun 2020 mendatang.
Jumlah investasi tersebut menjadi target investasi yang paling besar sepanjang sejarah Indonesia untuk sektor sapi.
"Dan kami mengajak agar investor Australia juga bisa masuk ke bidang ini," katanya.
Malcolm Turnbull Menyambut baik ajakan Jokowi
Di lain pihak, PM Australia Malcolm Turnbull pada waktu sesi wawancara di Pasar Tanah Abang mengatakan kalau potensi dari industri peternakan kedua negara ini cukup besar. Turnbull berharap untuk potensi yang besar perdagangan ternak dari Australia ke Indonesia dapat terus berlanjut.
Turnbull mengaku kalau pemerintahan saat ini sangat realistis dan tidak terlalu banyak proses untuk mengembangkan investasi. Jokowi membawa perubahan besar yang positif terhadap Negara Indonesia.
"Ada potensi untuk investasi peternakan di Indonesia," kata Turnbull.
Turnbull juga menambahkan pada minggu depan bakal ada sekitar 344 delegasi bisnis yang langsung dari Australia datang ke Indonesia. Acara tersebut akan berlangsung di dalam acara forum Indonesia-Australia Business Week.
Sementara itu, Menlu Indonesia, Retno Marsudi juga menambahkan kalau perdagangan antar dua negara ini mencapai sekitar US$ 11 miliar per-tahun. Harapan ke depannya, dengan kedatangan delegasi bisnis termasuk Menteri Perdagangan Australia pada minggu depan, perdagangan dan investasi dari kedua negara ini dapat ditingkatkan kembali.
"Kita mengundang mereka untuk investasi mengembangbiakan sapi di sini di NTT dan NTB. Itu dari segi iklim kan hampir sama dengan wilayah Northern Territory. Akan ada investasi soal sapi itu dan ditanggapi secara positif oleh Perdana Menteri," katanya.
Indonesia mempunyai Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB) yang dijadikan kawan cukup potensial untuk peternakan sapi karena mempunyai kemiripan iklim dengan kawasan seperti Northern Territory yang menjadi daerah penghasil sapi di Australia.
"Indonesia membuka diri untuk investor-investor dari Australia dan juga di bidang pembiakan (breeding) sapi. Kami tadi juga mengundag agar PM bisa mendorong investasi pembiakan sapi di NTT dan NTB," kata Jokowi di Istana Negara saat konferensi pers bersama, Kamis (12/11/2015).
 |
| Jokowi |
Jokowi juga menyatakan kalau selain potensi dari investasi peternakan dan infrastruktur, Indonesia juga memiliki potensi untuk dapat berkembang dengan investasi sektor ekonomi digital. Potensi yang dicapai adalah mencapai US$ 13 miliar pada tahun 2020 mendatang.
Jumlah investasi tersebut menjadi target investasi yang paling besar sepanjang sejarah Indonesia untuk sektor sapi.
"Dan kami mengajak agar investor Australia juga bisa masuk ke bidang ini," katanya.
Malcolm Turnbull Menyambut baik ajakan Jokowi
Di lain pihak, PM Australia Malcolm Turnbull pada waktu sesi wawancara di Pasar Tanah Abang mengatakan kalau potensi dari industri peternakan kedua negara ini cukup besar. Turnbull berharap untuk potensi yang besar perdagangan ternak dari Australia ke Indonesia dapat terus berlanjut.
Turnbull mengaku kalau pemerintahan saat ini sangat realistis dan tidak terlalu banyak proses untuk mengembangkan investasi. Jokowi membawa perubahan besar yang positif terhadap Negara Indonesia.
"Ada potensi untuk investasi peternakan di Indonesia," kata Turnbull.
Turnbull juga menambahkan pada minggu depan bakal ada sekitar 344 delegasi bisnis yang langsung dari Australia datang ke Indonesia. Acara tersebut akan berlangsung di dalam acara forum Indonesia-Australia Business Week.
Sementara itu, Menlu Indonesia, Retno Marsudi juga menambahkan kalau perdagangan antar dua negara ini mencapai sekitar US$ 11 miliar per-tahun. Harapan ke depannya, dengan kedatangan delegasi bisnis termasuk Menteri Perdagangan Australia pada minggu depan, perdagangan dan investasi dari kedua negara ini dapat ditingkatkan kembali.
"Kita mengundang mereka untuk investasi mengembangbiakan sapi di sini di NTT dan NTB. Itu dari segi iklim kan hampir sama dengan wilayah Northern Territory. Akan ada investasi soal sapi itu dan ditanggapi secara positif oleh Perdana Menteri," katanya.
0 Response to "PM Australia Turnbull Sbut Jokowi membawa Perubahan Positif untuk Indonesia"
Post a Comment